Headlines News :

Tumbal Kemenangan Telak : 3 Pilar Absen, Ini Dia Penggantinya!

Wearemania.net - Euforia kemenangan melawan Sriwijaya FC harus segera dilupakan oleh Arema Indonesia, pasalnya, Kamis (28/2). Singo Edan bakal ditantang lagi oleh kontestan Indonesia Super Liga [ISL] Pelita Bandung Raya.
Sebelumnya, Pelita Bandung Raya yang bermain dalam tekanan hebat sepanjang pertandingan melawan Gresik United, Minggu (24/2). Secara mengejutkan tetap bisa menang melawan sang empunya rumah, melalui gol bunuh diri Gustavo Chena [Oleh PT Liga Indonesia ditulis sebagai gol dari Riyandi Ramadhana Putra].
Karena itu, mau tidak mau Arema harus mewaspadai tim yang secara embrio sejarah adalah penguasa Liga Indonesia II ini. Terutama cara mereka melakukan serangan balik.
Namun, Arema dipastikan tidak bisa diperkuat oleh tiga pemainnya karena akumulasi kartu kuning. Ketiganya adalah Munhar, Egi Melgiansyah, dan Kayamba Gumbs. Mereka semua mendapatkan kartu kuning ketiga saat bersua dengan Sriwijaya FC, Minggu (24/2).
RD sendiri mengatakan jika dirinya akan segera mencari pengganti perihal absennya para pilar, namun banyaknya pemain bintang yang berjubel nampaknya tidak akan menjadi masalah besar.
"Secara kebetulan tiga pemain yang mendapatkan kartu kuning malam ini [Minggu red.] adalah mereka yang sudah mengantongi dua kartu kuning, sehingga harus absen. Namun saya sudah melakukan pemilahan untuk siapa saja yang bakal main menggantikan posisi itu," kata RD.
Sebagai contoh kasar, WEAREMANIA mencoba mengutak atik strategi kedepan, dimana untuk Kayamba bisa digantikan oleh Dendi Santoso ataupun Greg Nwokolo. Sementara posisi Dendi di kanan bisa dimasukkan Muhammad Ridhuan. Sedangkan ditengah masih ada Dedi Kusnandar ataupu I Gede Sukadana. Bagaimana dengan bek?. Kan masih ada Purwaka!.
Siap Arema?

Wow, Laga Arema vs Sriwijaya FC Hasilkan 1 Miliar


Laga Arema lawan Sriwijaya FC di Stadion Kanjuruhan, Minggu (24/2/2013) kemarin membawa berkah bagi tim. Panpel berhasil mengumpulkan pendapatan sekitar Rp 1 miliar lebih hanya dari penjualan tiket.
Saat laga kemarin, panpel mencetak 30.000 tiket kelas ekonomi, 2.500 tiket kelas VIP, dan 500 tiket kelas VVIP. Setiap lembar tiket kelas ekonomi dijual seharga Rp 25.000, Rp 100.000 tiket kelas VIP, dan Rp 150.000 untuk tiket kelas VVIP.
Namun harga penjualan melonjak saat pertandingan. Calo menjual tiket kelas ekonomi antara Rp 30.000-35.000 per tiket. Tiket kelas VIP dijual antara Rp 200.000-250.000 per tiket. Sedangkan harga jual tiket kelas VVIP bisa mencapai Rp 300.000.
“Kami menerima sesuai harga yang tertera,” kata Ketua Panpel Arema, Abdul Haris, Selasa (26/2/2013).
Diperkirakan Aremania yang menyaksikan laga tersebut mencapai 40.000 orang. Akibat membludaknya penonton, pintu E dan pintu F rusak.
Menurut Haris, rusaknya dua pintu ini tidak hanya disebabkan desakan dari Aremania yang merangsek masuk stadion. “Engselnya sudah sangat tua. Setelah kejadian kemarin, kami langsung menggantinya,” tambahnya. (surya/mia)

sumber

Singo Edan Mengamuk di Kanjuruhan Singo Edan Mengamuk di Kanjuruhan



MALANG – Arema Indonesia meraih hasil mentereng dalam laga kandangnya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (24/2/2013) malam WIB. Singo Edan, julukan Arema, membenamkan tamunya sekaligus juara bertahan, Sriwijaya FC, dengan skor 4-1.
Hasil ini membuat Arema terus membayangi Mitra Kukar di puncak klasemen Liga Super Indonesia (ISL) 2013. Arema berada di posisi kedua dengan torehan 18 poin atau tertinggal satu angka dari Mitra.
Gol kemenangan Arema atas Sriwijaya dua di antaranya disumbangkan, Alberto ‘Beto’  Goncalves. Sedang, dua gol lainnya diciptakan striker naturalisasi asal Uruguay, Cristian ‘El Loko’ Gonzalves.
Sementara gol pengembira Laskar Wong Kito, julukan Sriwijaya, diciptakan Hilton Moreira.
Dalam laga yang disiarkan secara langsung oleh stasiun televisi ANTV itu, pertandingan berlangsung sangat seru. Arema yang tampil sebagai tuan rumah langsung tampil impresif dengan menurunkan tiga strikernya, yakni Keith Kayamba Gumbs, Beto dan Gonzales.
Di sisi lain, Sriwijaya FC tak ingin ketinggalan. Skuat Laskar Wong Kito, julukan Sriwijaya, yang berstatus sebagai tamu pun menurunkan tiga penyerangnya, yakni Holtom, Tantan dan Eddie Foday Boakay, dalam 4-2-3-1. Kendati demikian, Arema mampu unggul lebih dulu melalui gol cepat El Loko di menit kedua. El Loko
mencetak gol setelah melakukan akselerasi individu yang tak mampu dihadang pemain Sriwijaya.
Tertinggal satu membuat Sriwijaya bermain lebih berani menyerang. Namun, alih-alih menyamakan kedudukan Sriwijaya kembali kebobolan.
Kali ini gawang Rivki Mokodompit kebobolan lewat tandukan Beto di menit ke-12 yang memanfaatkan umpan  eks bintang Sriwijaya, Keith Kayamba Gumbs.
Unggul dua gol tak membuat Arema mengendur. Sriwijaya masih dalam tekanan. Baru di menit ke-23, Arema mulai mengendurkan serangannya. Hal ini pun dimanfaatkan tim tamu untuk menyerang lebih agresif.
Alhasil, upaya Laskar Wong Kito untuk mengejar ketertinggalan pun terlaksana. Hilton Moreira sukses memecah kebuntuan timnya setelah memanfaatkan bola rebound dari Tantan di menit ke-24.
Kedudukan 2-1 membuat intensifitas serangan kedua kubu kian meningkat. Baik Arema maupun Sriwijaya sama-sama tampil all out dan bermain terbuka.
Pada menit ke-36 Arema mampu memperbesar keunggulan, lagi-lagi Beto. Eks striker Persipura ini mencetak gol keduanya setelah menerima umpan silang eks pemain Sriwijaya lainnya, Thierry  Gathuessi.
Gol Beto tersebut mengakhiri babak pertama. Arema menutup babak pertama dengan keunggulan 3-1.
Seusai turun minum, Sriwijaya mencoba lebih agresif. Pelatih Sriwijaya, Kas Hartadi pun melakukan rotasi untuk menambah serangan dengan memasukkan Sutan Samma.
Sayang, usaha Laskar Wong Kito tak berjalan efektif. Singo Edan tampil fantastis dengan melakukan pressing ketat yang membuat skuat lawan sulit mengembangkan permainan.
Alhasil Arema justru mampu menambah keunggulan di 64 melalui El Loko. El Loko mencetak gol kedua melalui heading setelah memanfaatkan umpan Kipuw.
Kedudukan 4-1 bagi Arema ini pun bertahan hingga usai. Meski mencoba melakukan tekanan, namun Sriwijaya tak mampu mengusik keunggulan Arema.
Bagi Sriwijaya kekalahan ini menjadi pukulan telak. Juara bertahan musim lalu ini tetap berada di posisi ketujuh dengan torehan 11 poin.

Susunan pemain
Arema (4-3-3)
Meiga (Gk); Kipuw, Igbonefo, Munhar, Gathuesi; Egi, Hendro (Dedi Kusnandar 80’), Dendi (Muhammad Ridhuan 81’); Kayamba, Beto, Gonzales.
Sriwijaya FC (4-2-3-1)
Rivky (Gk); Taufik, Diogo (Dodok 65’), Abdul Rahman (Fandi Muchtar 88’), Mahyadi; Ponaryo, Jufriyanto; Fakhrudin (Sutan Samma 52’),
Hilton, Tantan; Boakay.

Artikel Seorang Aremania kala mendukung Arema Di GBK tahun 2000-an




Sebuah cerita dari nawak Aremania lawas, tentang pengalamannya dukung Arema di Senayan, pada babak 8 besar Liga Indonesia tahun 2000. Ini jaman2 kejayaan Pacho-Juan Rubio dan Araya, juga jaman2 Aremania dikenal sebagai pelopor suporter kreatif dan atraktif. Semoga dapat memberikan inspirasi dan membangkitkan nawak2, untuk kembali memenuhi stadion.

Sekedar berbagi cerita Ker__wow maseh segar dalam ingatan, saat itu aku masih klas 2 atau 3 sma. Berangkat menggunakan kereta ekonomi Mataremaja yg penuh sesak, konon kereta ini gratis Aremania ini di sumbang oleh Tinton Suprapto (pengusaha/promotor olahrga otomotif nasional).

Aremania di tampung oleh sam Anton Baret di gelor bulungan, tapi banyak Aremania yang tercecer di segala penjuru jakarta. Akupun tidur tak tentu tempat, hari ini di tribun kolam renang, besok di depan gerbang stadion senayan besoknya entah dimana lagi yang jelas mbambong selama 1 minggu di kompleks senayan. Saat itu pertandingan digelar 2 hari sekali sehingga sangat nanggung Aremania pulang sebelum semua laga usai.


Pertandingan pertama di gelar AREMA VS PERSIJA, Aremania mengejutkan pihak panpel. diluar dugaan sekitar 8-10rbu Aremania memadati stadion dan mengalahkan Jakmania yang mungkin hanya separo atau 3/4 Aremania. Sang dirijen Sam Yuli dan Sam kepet naik atap bus yang dibawa masuk stadion agar bisa mengkomando semua aremania. Sebelum pertandingan dimulai Aremania seperti biasa bergemuruh bernyanyi dan menari tiba2 suara dari Mic. Sam Ovan Tobing menyapa "Aremania sudah makan belum?" kemudian dijawab oleh Aremania "Belum" dalam pikiran semua Aremania "gak mangan gak popo seng penting iso nontok AREMA."


Arema lolos 8 besar satu grup bersama Persija, Pelita Solo & Persikota. Pertandingan digelar 2 har Pertandingan pertama Arema mengejutkan dengan mengalahkan Persija 2-1, Bermain imbang 1-1 dengan Persikota, dan pada pertandingan terakhir ketika hanya butuh imbang saja untuk memastikan lolos kelangkah selanjutnya. Tiba2 dibantai 3-0 oleh Pelita Solo tim juru kunci. Kejadian ini mematik pertanyaan luar biasa oleh para Aremania saat itu. sehingga munculah isu tentang pengusaha kafe Hore2 sampai tempat nongkrongnya para petinggi Tim tertentu di situ. Tak kalah panas sebuah ungkapan bernada kecewa saat itu "AREMA pulang bawa Uang AREMANIA pulang bawa Utang".


Pulang dari Jakarta dengan perasaan Galau karena Arema tersingkir dengan penuh Pertanyaan Aremania langsung melakukan demo. aku scra pribadi Lebih galau lagi bahwa Bendera AREMAku yang bergambar seekor Singa menggeliat dari hasil patungan bersama seorang saudara hilang di senayan.




Setelah pertandingan pertama selesai sedikit ada gesekan kecil dengan Jakmania tetapi kemudian Netral dengan bernyanyi dan menari bersama___ Keluar stadion terlihat muka bahagia krn arema nganem lawan persija, tapi bisa dilihat muka semua nawak Aremania lapar & Dahaga. Meski kompleks senayan dipenuhi dengan PKL tidak ada aksi penjarahan. Hingga saat Truk aparat TNI akan meninggalkan stadion tiba2 nasi bungkus yg sebenarnya jatah aparat itu dibagikan oleh TNI langsung ke kelompok Aremania. hal ini memperlihatkan simpatinya pihak aparat pada aremania yang santun. kontan saja Aremania makan gratis dan berbagi dengan aremania lainya. Tak kalah dengan aparat ada juga PKL yang sengaja membagian daganganya pada Aremania.

Percaya atau tidak saat pertandingan belum dimulai disudut lain tiba2 muncul spanduk bertuliskan "BONEK 2000", mungkin kalau nawak2 pernah lihat Pon 2000 di Gelora Delta spanduk ini pernah nongol. Kontan spanduk ini diamankan oleh Pentolan Aremania. Dan juga percaya atau tidak saat pulang kemalang banyak nawak2 dari Pasuruan juga kediri yang ikut mendukung AREMA jadi sebenarnya mereka itu dulu saudara kita.

Bagi ayas pertandingan ini bukan pertandingan biasa tapi ini adalah sejarah. Sejarah Bagi Aremania untuk menampilkan wajah baru suporter Indonesia. Di Senayan Inilah Poin saat AREMANIA mulai di kenal publik sehingga kejadian lainya adalah diangkat dalam sebuah surat kabar. BOLA menulis Headline yang berjudul "KADIT ITRENG KERA NGALAM" (bisa dilihat copynya di http://groups.yahoo.com/group/arema-l/message/1214) isinya liputan tentang atraktif dan suportifnya suporter AREMANIA dan fenomenanya dilapanganya. Tulisan ini dibuat oleh SIGIT NUGROHO, sedang JAWA POS mengangkat Hedline dengan Judul "EUFORIA".
Dan sedikit tambahan saat itulah lagu "wajib" AREMANIA yaitu PADAMU NEGRI didengar dan disaksikan langsung oleh ketum PSSI Agum Gumelar. Hal ini membuat Agum terharu dan menobatkan AREMANIA sebagai suporter terbaik di kala itu (tahun 2000) tak sampai di situ bahkan Pak Agum mengundang Yuli sumpil untuk bertemu dengan seluruh Manager Tim sepakbola Indonesia guna memberikan penjelasan bagaimana AREMANIA mengubah paradigma suporter Indonesia. Tiidak hanya bgmna soprtif dan atraktif tapi juga bagaimana AREMANIA mempunyai kesadaran penuh untuk membeli tiket saat Tim Idola bertanding.

Pesan pribadi ayas adalah Kita AREMANIA telah tampil ke publik Indonesia sebagai Pelopor/Pioner Suporter yang Atraktif, Kreatif dan Anti Anarkis saatnya kita membuang RASIS dari Kanjuruhan. Jangan ada lagi kata "Jancok, Anjing, atau diBunuh saja". Kita telah menanam baik dengan prilaku seperti itu maka jangan sampai berbuah buruk dengan bernyanyi Rasis.
 



Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Aremania Lampung | Dari Lampung ~ Malang Untuk Indonesia - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger