Wearemania.net - Kanjuruhan yang mencetak 33.000 tiket rupanya tidak sanggup membendung animo penonton dalam laga Arema Indonesia melawan Sriwijaya FC. Banyaknya suporter tidak sebanding jumlah tiket sehingga naik hingga 300 persen di tangan calo.
WEAREMANIA sendiri yang menulusuri aktivitas jual beli di calo ini menemukan rata-rata tiket ekonomi sudah naik harga menjadi 100.000. [dari 50ribu] VIP 500rb [dari 100rb]. Namun karena jumlahnya terbatas, tetap sedikit saja Aremania yang bisa masuk kestadion. Bahkan ribuan diantaranya pulang saat laga masih tersisa 2 jam karena tidak kebagian tiket.
Beberapa Aremania yang 'nekat' ingin menonton mencoba mendobrak pintu pagar stadion yang terletak diantara tribun VIP dan Ekonomi dibagian selatan, namun petugas keamanan dengan sangat sigap menghalau suporter.
Tidak ingin aksi anarkis berlanjut, akhirnya Panpel dengan persetujuan dari pihak keamanan dan manajer Sriwijaya yang mengizinkan penonton ada di sentel ban, pintu stadion di bagian pojok utara dibuka. Keadaan ini membuat ribuan Aremania bisa memasuki stadion dengan leluasa, namun karena tribun sudah penuh, maka suporter hanya bisa menonton lewat bawah.
Salah Satu Atraksi Aremania (Foto: Abi Yazid)
"Yok
po maneh sam, kate tuku tiket gak onok seng dituku, ayas iki duwe duit
ojok diarani seng gak genah, wong iki maeng pas nonton ndik warung
Kanjuruhan ambek Panpel pintu e dibuka, yo ublem ayas," kata Awang,
Aremania Pakis sembari senyum-senyum. (Gimana lagi mas, mau beli tiket
gak ada yang jual, saya ini punya uang untuk beli tiket, jadi jangan
sebut saya yang tidak tidak. Sebenarnya ini saya sudah nonton di warung
dekat stadion, namun pintunya ternyata dibuka, ya masuklah saya)
Kondisi diluar stadion. Banyak Yang Tidak Masuk Meski Pintu Dibuka (Foto: Aremania Transformer)
Tidak semua Aremania yang ada diluar masuk ke stadion, beberapa diantara menonton TV di warung-warung sekitar stadion termasuk WEAREMANIA.
Harga tiket VIP 500rb di calo terlalu berat untuk dibeli yang akhirnya
membuat kita mengepulkan asap rokok, kopi, dan menikmati jalannya
pertandingan dari TV. Termasuk sekelompok Aremania yang menyalakan flare
diluar yang sama sekali tidak tertarik masuk stadion meski dibuka oleh
penpel.